Saturday, January 27, 2007

Terbanglah dengan tenang

Berhembuslah wahai cinta dalam jiwa
Terpaan kasih sayang kan selalu menerpa alam semesta
Sejuk dan damai terasa
Burung-burung bernyanyi
Daun-daun bergoyang dan menari
Manusia tak putus menyebut nama sang pencipta

Berhembuslah wahai angin yang selalu didamba
Terpaanmu akan selalu berada dalam jiwa
Ketenangan hati telah tumbuh dengan sempurna
Burung-burung kan selalu berkicau untukmu
Daun-daun kan selalu mengipas jiwamu
Manusia akan tennang dengan meyebut namamu


Berhembuslah wahai cinta dalam jiwa
terpaanmu akan selalu menjadi bunga
Wangimu kan tercium kemana-mana
Burung-burung dan dedaunan kan selalu tersenyum manis
manusia akan selalu terbuka untukmu

Berhembuslah selalu dalam jiwa
Terpaanmu suatu saat akan berakhir
Tinggalah namamu yang dikenang
Burung-burung dan dedaunan kan bersedih jika mengingatmu
Manusia akan selalu berdoa untukmu

Terbanglah wahai jiwa yang suci
Terbanglah dengan bebas
Terbanglah dengan menyebut nama Tuhanmu
Terbanglah dengan tenang
Semua makhluk akan memaafkanmu

Karena jiwamu penuh dengan cinta dan kasih sayang

Read more!

Thursday, January 25, 2007

Menjelma Menjadi Malaikat

Ku bejalan ke tepi pantai
Ku temukan bebatuan dan pasir putih
Tangan kugoyangkan, cipatakan istana mungil

Kemudian …..
Ku melihat dari kejauhan mata
Sebuah perahu kecil terapung di atas lautan
Didayung oleh seorang bangsawan kecil


Tangan ku lambaikan, menyapaku dan kemudian mendekat
Mendekat dan menghampiriku dengan senyuman
Senyuman ku balik, getarkan ombak di lautan

Lalu ……
Bangsawan kecil bertanya, “Wahai seorang pemuda yang berhati madu, istana mungilmu begitu indah,”
Kemudian aku jawab, “pujianmu aku simpan wahai bangsawan kecil yang murah hati.

Ku lanjutkan kembali tuk membangun sebuah istana
Kesempurnaannya hampi terbentuk dan tercipta
Diakhiri dengan pembangunan sebuah menara yang menjulang
Bangsawan kecilpun ikut menghias bersamaku

Sebuah permata dikeluarkan sempurnakan sebuah istana
Kini …..
istanaku telah sempurna dengan sebuah permata
Terdengarlah kicauan burung dengan merdu di tepi pantai
Suasana lautpun menjadi ceria
Awanpun ikut tersenyum tersipu malu

Detik demi detik ……
Siang melambaikan tangannya untuk berpisah
Malam menggantikan siang
Suasana semakin meredup, gemerlapan bintang di angkasa
Ciptakan cahaya walaupun gelap terasa

Cahaya bintang semakin bersinar
Bulan mulai menampakan kegagahannya di malam hari
Raja siang matahari, raja malam bulan purnama

Pantulan cahayanya menyinari permata istanaku
Aku bersama bangsawan kecil terpaku dan terpana
Indahnya permata kilaukan mata

Malam ………
Semakin menampakan kegagahannya
Hembuskan angina dari lautan
Terjangkan ombak dengan kencang
Aku bersama seorang bangsawan kecil ketakutan
Lari menjauh dari pantai
Tinggalkan sebuah istana dan permata

Ombak semakin menjadi ……
Hempaskan istana mungil dan permata
Hilang termakan ombak di lautan
Juga perahu milik seorang bangsawan kecil

Awan mendung dalam lamunan
Turunkan hujan dalam tangisan
Semua terdiam …….
Hentakan langit dan bumi ciptakan badai

Ohhh ……
Apa yang telah terjadi ………

Bersambung ……………

Read more!

Tuesday, January 23, 2007

Banyak Jalam Menuju Tuhan

Pastikan hati kita selalu mengingat Allah di setiap saat dimanapun kita berada


MARI kita banyangkan, seandainya kita adalah sebuah akar kecil yang tumbuh dalam sebuah pohon yang rindang, akar tersebut akan terus menjalar untuk mendapatkan air agar bisa bertahan hidup. Akar akan selalu terus menjalar dengan kendali hati nurani kita, kadang berjalan ke sungai, kadang ke rawa-rawa hanya untuk mendapatkan air. Karena dengan bantuan akar, pohon tersebut akan menghasilkan buah yang kemudian dipetik di kemudian hari.Kita akan berlomba.........
dengan akar-akar yang lain dalam mendapatkan air. Kita sama di hadapan mereka namun jelas akan berbeda bila kita berhadapan dengan pohon. Kemudian kita melanjutkan perjalanan kembali untuk mencari air, setibanya kita di sebuah mata air namun aromanya yang begitu menusuk hidung, dan kita yakin air ini tidak baik bila kita persembahkan untuk sebuah pohon, karena pada suatu saat nanti akan meracuninya dan kemudian mati. Tidak hanya pohon yang akan mati, akarpun akan mati, dan mungkin akar-akar yang lainpun akan ikut mati bersama kita. Siapa yang akan disalahkan …..?Sebenarnya peraturan telah dikukuhkan oleh sebuah pohon, agar semuanya berjalan dengan lancar, dan dia selalu mengingatkan kita selaku sebuah akar untuk selalu berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Kita termasuk akar yang beruntung karena selalu diingatkan olehnya agar selalu berjalan pada yang benar, dia selalu mengingatkan kita karena selalu menjalankan aturan pohon tersebut dengan baik. Begitulah perjalanan kehidupan sebuah akar, jalan mereka berbeda-beda untuk mendapatkan air, agar menghasilkan buah yang banyak dan bergizi bagi kehidupan manusia.Begitu pula kehidupan manusia untuk mendapatkan ma’rifat Tuhan S.W.T. di muka bumi ini banyak cara untuk mendapatkannya. Sebagaimana firman Allah S.W.T. dalam al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad S.A.W telah mencakup segala aspek kehidupan manusia. Dan kita tidak akan pernah sesat bila kita mengikutinya. Yakinlah dalam hati kita. Lewat jalan manakah berma’rifat Tuhan bisa kita lakukan?Berma’rifat dengan tuhan lewat jalan politikApakah boleh berma’rifat dengan Tuhan lewat jalan politik? Jawabannya, boleh. Karena al-qur’an sendiri telah berbicara tentang politik yang dalam bahasa Arabnya adalah “siasatun”. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, politik yang manakah yang dibenarkan dalam Islam? Zamhasari Jamil, mahasiswa program M.A Political Science di Aligarh Muslim University memaparkan bahwa ‘politik’ mempunyai kiasan yang sama terhadap kata ‘cinta’ karena keduanya (baca: politik dan cinta) mempunyai sifat saling mempengaruhi. Allah S.W.T. telah berfirman dalam Q.S. al-Rum: 21 dimana dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa cinta itu muncul karena mawaddah dan rahmah. Mawaddah adalah sebuah perasaan cinta yang muncul diiringi dengan dorongan nafsu biologis namun berbeda dengan Rahmah berarti timbul karena saling menyanyangi dan memahami.Begitu juga politik, bila kita bersandar pada ayat tersebut dan kita gandengkan politik bilmawaddah dan politik birrahmah maka realisasinya terhadap kehidupan munusia jelas akan berbeda. Politik birrahmahlah yang akan menguntungkan bagi kehidupan manusia, yang bukan hanya untuk kepentingan pribadinya sendiri. Dari sinilah jiwa seorang akan timbul dengan kasih sayang terhadap manusia. Sayang terhadap manusia berarti seluruh makhluk yang ada dilangit juga akan menyanyangi dan mendoakan suatu kebaikan untuk kita. Dari sinilah seorang politikus akan semakin dekat dengan Tuhan dan berma’rifat denganNya.Berma’rifat dengan tuhan lewat jalan musikMusik hanyalah instrumen kehidupan yang diciptakan oleh akal manusia. Mungkinkah melalui musik kita bisa berdialog denganNya? Bila seandainya akal manusia dibimbing oleh hati yang kotor, hati yang dengki terhadap orang lain, hati yang selalu iri terhadap kesenangan saudara semuslimnya, hati yang selalu menyimpan rasa dendam, maka hasilnya adalah semakin jauh saja dari kasih sayang Tuhan.Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ketika beliau berhijrah ke Madinah beserta rombongannya kaum Muhajirun, dikarenakan mendapatkan cercaan dan makian dari penduduk kafir Mekkah, maka keamanan Rasulullah terganggu. Ammul huzni adalah tahun kesedihan bagi baginda Rasulullah. Apa yang dipersiapkan oleh kaum Anshor yang tinggal di Madinah untuk menyambut beliau beserta rombongannya? Kaum Anshor telah menyiapkan musisi dari pihak perempuan dan laki-laki yang mempunyai suara yang merdu dan pemain instrumen. Rebana dimainkan dan suara dilantunkan. Gema takbir dikumandangkan. Allahu Akbar ….. Allahu Akbar ….. Gemuruh suara terdengar, “Thala’al badru alaina, min tsaniatil wada’ wa jaba sukru alaina mada’a lillahi da’,” (Bulan purnama telah datang dihadapan kita …………).Ketika Rasulullah mendengar lantunan suara tersebut, kesedihan beliau semakin terkikis, kecerian diwajahnya semikin nampak, senyumnya mulai mekar kembali bagaikan bunga yang baru mekar dari peraduannya indah dipandang.Rebana adalah ciptaan akal manusia yang diciptakan supaya manusia tenteram ketika mendengarnya. Rebana adalah salah-satu jenis alat musik yang dimainkan pada zaman Rasulullah. Apakah beliau mengharamkan alat musik tersebut? Tentu tidak. Alat tersebut tidak membuat seseorang semakin jauh dari Tuhan, bahkan semakin mendekatkan kepadaNya jika lantunan nadanya selalu mengingatkan kita pada kebanaran, bukan melupakan kewajiban kita selaku hambaNya. Tapi kalau seandainya alat tersebut sampai melupakan kalimat Tuhan maka Rasulullah akan mengharamkannya.Alat musik terus berkembang dari masa ke masa. Bentuk dan suara alunannya terus berkembang. Dari rebana ke tabla, dari tabla ke drum yang sekarang kita kenal. Dari sitar ke sarod, dan dari sarod ke gitar. Apakah perkembangan suatu alat musik adalah bid’ah? Bid’ah hanya berlaku dalam beribadah kepada sang penguasa. Kalau seandainya bid’ah, berarti hampir dari sekian penduduk muslim khususnya yang ada di muka bumi ini berada dalam kesesatan. Musik yang manakah yang dibenarkan dalam Islam?Dari perkembangan alat musik pada zaman setelah Rasul, ada dari sebagian kaumnya memainkan alat musik untuk berfoya-foya dan penari-penari erotikpun berdansa bersama mereka. Sebenarnya siapa yang tidak suci? Alat musikkah atau orang yang memainkannya yang tidak suci?. Tentu jelas orang yang mempergunakan alat tersebut itulah yang mengarahkannya kepada kesesatan. Alat musik tidaklah bersalah.Gitar, rebana, suling, drum, organ ataupun alat musik yang lainnya adalah boleh saja untuk dimainkan oleh setiap pribadi masing-masing asal tidak sampai melupakan kewajiban kita selaku hamba Allah. Jika tidak, maka musik adalah haram untuk dimainkan apapun bentuk jenisnya. Berma’rifat dengan Tuhan lewat jalan tekhnologi.Banyak dari kalangan ilmuwan Barat, setelah terus mendalami ilmu tentang perbintangan dan ilmu-ilmu yang lainnya yang berkaitan dengan teknologi, mereka semakin bingung dengan apa yang telah mereka pelajari dalam agamanya. Kebingungan terus melanda mereka, sehingga dalam hatinya selalu bertanya-tanya, siapakah sebenarnya yang telah menciptakan alam semesta ini? Tak sedikit diantara mereka mendapat hidayah dari Allah S.W.T. dan kemudian mereka masuk Islam.Inilah perjalanannya Nabi Ibrahim dalam mencari Tuhan di muka bumi, beliau terus memikirkan alam ini, bulan dan matahari disangka Tuhan. Tapi kemudian bulan dan matahari hilang dan tak diketahui keberadaannya. Dibumi terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berakal.Teknologi adalah hasil ciptaan akal manusia. Dan melalui teknologi kita juga mampu mengenal Tuhan lebih dekat. Coba kita perhatikan Q.S. Yunus: 5. yang artinya, “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkanNya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah telah menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak (tidak sia-sia). Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaranNya) kepada orang-orang yang mengetahui.” Allah S.W.T. telah menjelaskan dalam ayat ini untuk selalu mentafakuri alam kepada orang-orang yang mengetahui (bagi Muslim dan non-Muslim). Karena Allah tidak mengkhususkan kepada siapa ayat ini ditujukan, berarti ayat tersebut diperuntukan untuk manusia yang ada dimuka bumi ini.Seperti perjalanan astronot keluar angkasa ini sudah termaktub dalam Q.S. Al-Rahman: 33 yang artinya, “Hai segenap jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.” Ayat ini baru terbukti kebenaranya di abad teknologi ini. Dengan kekuatan pesawat angkasa kita mampu mendarat di permukaan bulan yang dulu katanya mustahil untuk bisa sampai kesana.Yang mengetahui keberadaan iman kita hanyalah Allah, bukan manusia. Manusia hanya bisa mengira dan menyangka. Orang berdasi, berjubah, berambut gondrong, petani, pengusaha dan yang lainnya, tidak menjadi batas untuk bisa saling bersaing mendapatkan kasih sayang Allah dan cintaNya. Siapalah yang tahu derajat hati seorang hamba kecuali Allah yang tahu segalanya. Sesunggunya Allah tidak melihat kepada bentuk rupa (tubuh dan pakaian) kalian melainkan kepada hati-hatimu sekalian. Masih banyak cara untuk berma’rifat dengan Tuhan. Ini hanya sebagiannya saja, belum lagi kita ambil dari segi ekonomi, seni, dan yang lainnya. Mereka akan saling bersaing untuk mendapatkan iman yang kuat dan iman yang tak akan mudah goyah.[]

Read more!

Sunday, January 07, 2007

Ombak itu .......

Entah mengapa …..
Semua sudah mengering
Sedikit demi sedikit berubah menjadi batu
Jiwanya telah pergi terbawa angin topan
Jasmaninya telah membisu tanpa kata-kata
Ruhnya berdiam diri tanpa senyum sedikitpun

Ah …..
Apa sebenarnya yang telah terjadi
Aku melihat awan tersenyum dengan air mata
Airnya meluap memecahkan batu karang
Jadilah ia merendap ke dasar lautan
Lalu ku dengar suara merdu itu muncul dengan tiba-tiba
Dari dalam lautan berubah menjadi ombak
Aku melihat ombak itu menggulung seperti bunga
Indah dipandang …..

Tersembur dari tengah ombak itu, intan yang cemerlang
Kutangkap dan kemudian ku simpan
Ku melihat semua memperhatikanku dengan membisu
Tanpa kta sedikitpun ….

Ah ….., ada pa sebenarnya?
Ombak itu memang telah bersahabat denganku
Intan ku ambil, jiwaku bersinar dengan terang

Lalu …...
Mereka mulai tersenyum dengan gembira
Persahabatan aku dengan ombak itu semakin erat
Kilauan intan itu memancarkan hakikat
Akan ikatan membalut suasana surgawi

Ah ….. apa mungkin?
Padahal hakikat itu telah tercampur unsur batu
Kemudian ku menepi ke tepi pantai
Terlihat ombak itu semakin kencang menderu
Ku lempar setitik cahaya hitam, tertelan
Ombak mengamuk memperlihatkan amarahnya

Oohhhh ….
Senyuman itu membalik menjadi pecutan yang mengerikan
Hangus sudah intan yang aku simpan
Jiwaku tak mampu kembali untuk bersinar

Kemudian …..
Ku terjatuh diatas tanah yang hampa
Tertunduk jiwaku malu berkata
Diam membisu tanpa kata sedikitpun
Tetesan air mata berjatuhan dari awan
Gelap ….., awan itu memandang

Pecutan halilintar semakin menderu dengan keras
Kubuka kedua telapak tanganku, dan berkata
Akan adakah setitik cahaya putih datang dari awan?
Ku pandangi langit walau pipiku basah dengan deras
Ku merasa getaran jiwa semakin keras
Kubuka mulutku dan berkata, "Tuhaannnn ……"
Ternyata cahaya itu datang dengan kata "Tuhan"

Cahaya itu semakin bersinar
Tetesan demi tetesan mulai mengering
Awanpun mulai berubah menjadi putih
Terlihat sinar matahari itu datang dengan sempurna
Halilintar itu telah bersembunyi ketakutan

Cahaya pecutannya terkalahkan oleh matahari
Ombak itu mulai menggulung dengan tenang
Bunga senyuman itu mulai mekar kembali
Hakikat itu akan muncul
Bersamaku dan sabarku yang sejati.[]


Read more!

Saturday, February 18, 2006

Please forgive me...

When the approach of midnight nearby me
Iam not in the grip of canar desire
Couse the actuary of heaven will comes nearly
I'll be in my god

I kept my body around human being
And i look up to the sky
I see the amazemant of god's creation

I fell the blow power of him
Starting to send me sprawling

Iam quietest without words
But my heart stays in delibaration with him
The indication that iam surely with him
No one except us together

The delibaration between me and him
Occupies one hour and half

Suddently........
My soul raises a hue and cries
Than i get my tears damp all my holly perform ritual prayers
That remind me in the day
I was under the influence of canal desire

These tears flow and flow again
I cannot kept them any way

O0hhh my lord......
Please forgive me
Iam just slave without power
Iam nothing without you
You are my every thing

I rely my life on you
All that i have done in my life
Solely just for you


Read more!