Monday, July 25, 2005

Tetaplah Tuhan berada dalam hatimu

Bermula dari mata
Kemudian jatuh ke hati
Dan tumbuh menjadi bunga asmara
Harum semerbak minyak kasturi

Bermula dari lambaian tangan
Kemudian jatuh kedasar hati
Dan tumbuh menjadi batang bunga yg kokoh
Kuat bagaikan baja

Bermula dari hentakan kaki
Kemudian jatuh tertimbun bunga
Dan tumbuh menjadi gunung lautan asmara
Terbentang jalan yg luas darinya

Bermula dari mata, tangan, dan kaki
Kemudian menyatu dengan sempurna
Dan tumbuh menjadi bumi
Sejuk, damai dan tentram

Bermula dari bumi
Kemudian membentuk lingkaran cahaya
Dan memancar bagaikan matahari
Menerangi langit angkasa

Bermula dari pantulan cahaya langit
Kemudian memancar dengan terang
Bersinar kilaukan alam semesta
Hilang digenggam sang penguasa alam

Semua telah hilang
Seakan tak bernyawa
Kasturi telah berubah menjadi bangkai
Baja yg kuat telah meleleh bagaikan es yang mencair
Gunung itu telah hancur rata dengan tanah

Perdamaian di bumi telah hilang
Cahaya langit tak bersinar kembali
Semuanya akan datang dan kembali
Dengan menyebut kalimat tuhan di muka bumi

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

puisi kamu sangat bagus sekali harap tingkatkan kembali ma'na yg tersirat dalam puisimu

12:27 AM  

Post a Comment

<< Home